Hujan Meteor Orionid
Orionid adalah meteor yang berasal dari serpihan ekor Komet Halley, fenomena ini terjadi setiap tahun pada sekitar pertengahan hingga akhir Bulan Oktober. Serpihan-serpihan meteor ini menghunjam ke arah bumi dengan kecepatan hingga 238.813 km/jam namun tertahan oleh atmosfer bumi sehingga terjadi gesekan dan tabrakan yang mengakibatkan meteor tersebut terbakar dan terciptalah fenomena hujan meteor.
Image via Imgur
Perbedaan komet dan meteor
Dapat diilustrasikan bahwa komet itu seperti bongkahan bola salju yang berjalan di angkasa, sedangkan meteor adalah potongan atau serpihan dari bola salju itu. Jadi, hujan meteor adalah kucuran serpihan bola saju yang sampai ke bumi
Kemungkinan meteor menabrak bumi
Untuk diketahui bahwa Orionid adalah meteor yang rapuh. Meteor ini akan terbakar dalam jarak 96,5 kilometer dari bumi, dia tak memiliki pelindung. Jadi ketika dia jatuh ke bumi, serpihan benda langit ini seperti melakukan prosesi bunuh diri. Karena dia akan terbakar ketika menyentuh atmosfer.
Cara terbaik untuk melihat hujan meteor
Cara termudah adalah tengadah menatap langit. Gunakan mata Anda dan tak perlu menggunakan teleskop, karena meteor bisa terlihat dengan mata telanjang. Yang dibutuhkan hanyalah langit yang gelap dan mata yang cerah.
Kelebihan Orionid
Orionid adalah salah satu meteor terbaik. Selain Meteor Orionid ada Meteor Perseid yang biasa muncul bulan Agustus dan Geminid yang biasanya muncul pada bulan Desember. Geminid adalah yang terbaik karena bisa ada lebih dari 100 meteor dalam satu jam. Tapi, Orionid ini spesial, sebab dia adalah bagian dari Komet Halley yang muncul tiap 75 tahun. Jadi, kalau mau menunggu induknya yaitu Komet Halley, setidaknya Anda harus hidup hingga 2061. Namun hujan meteor Orionid yang hanya bagian ekornya saja sudah cukup menakjubkan.
(Disarikan dari tanya jawab dengan Kepala Kantor Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk urusan meteor, Bill Cooke, dengan Latimes)